Sabtu, 17 Juli 2010

"KACA MATA" Termahal Di Dunia


Anda suka memakai kacamata?? Atau bahkan menjadikannya sebagai koleksi?? Mungkin Anda akan berpikir dua kali, bahkan seribu kali untuk memasukkan kacamata rancangan Dolce and Gabbana (D&G) ini ke dalam daftar koleksi Anda. Kecuali, jika anda seorang milliarder dan mempunyai uang cukup berlebih.

ika Anda rela merogoh kocek sebesar Rp. 3,5 Milliar untuk sebuah kacamata, mungkin kacamata ini bisa menjadi salah satu koleksi aksesoris Anda.

Karena, kacamata keluaran D&G ini bisa jadi merupakan kacamata termahal di dunia saat ini. Desainnya sangat elegan dengan bingkai emas dan hiasan permata di sisi kiri-kanannya. Sedangkan lensanya dirancang secara khusus dengan warna coklat yang dapat menenangkan mata lelah.

Rabu, 14 Juli 2010

All Star Piala Dunia 2010


Beberapa pemain relatif mudah dipilih sebagai yang terbaik di posisinya, sebagian bersaing ketat dengan kandidat-kandidat lain. Inilah tim All Star Piala Dunia 2010










Kiper: Iker Casillas (Spanyol)
Tak ada yang meragukan Iker Casillas sebagai kiper terbaik dunia saat ini. Walaupun kebobolan di partai pertama saat Spanyol kalah dari Swiss, selebihnya Casillas adalah figur menentukan di bawah mistar gawang El Matador, termasuk ketika membuat penyelamatan krusial di final dengan menggagalkan serbuan Arjen Robben.



Bek kanan: Sergio Ramos (Spanyol)
Bersaing ketat dengan Philipp Lahm (Jerman) di posisi ini. Ramos sungguh defender yang kuat, enerjik, tak kenal kompromi dan sangat rajin membantu serangan. Statistik FIFA mencatat, dia adalah pemain yang paling sering melakukan solo run, sebanyak 31 kali.


Bek tengah: Carles Puyol (Spanyol)
Tangguh dalam duel satu lawan satu, komandan sistem pertahanan yang piawai, motivator yang ulung. Poin plus dia adalah mencetak gol penentu kemenangan buat Spanyol saat mengalahkan Jerman di semifinal.

Bek tengah: Arne Friedrich (Jerman)
Posturnya yang tinggi besar dilengkapi dengan ketenangannya dalam bermain. Bek yang musim depan bermain untuk Wolfsburg ini punya tekel-tekel yang sangat bagus, dan bermain konsisten sepanjang Piala Dunia, dan dia juga mencetak satu gol saat melawa Inggris.


Bek kiri: Giovanni van Bronckhorst (Belanda)
Meski umurnya sudah gaek (35 tahun), tidak ada bek sayap kiri semenonjol kapten Belanda ini di Afrika Selatan. Dia menutup karirnya dengan sangat baik, meskipun timnya kalah di final. Golnya ke gawang Uruguay salah satu yang terbaik di turnamen ini.


Gelandang bertahan: Bastian Schweinsteiger (Jerman)
Ruh permainan Jerman di lini tengah. Schweinsteiger semakin matang permainannya sejak mencuat di Piala Dunia 2006. Alaminya dia seorang gelandang serang, tapi oleh pelatih Joachim Loew difungsikan sebagai gelandang bertahan. Lionel Messi ia buat tak banyak berkutik di perempatfinal.

Gelandang tengah: Xavi Hernandez (Spanyol)
Dirijen yang cerdas. Seperti ada lem di kakinya, karena bola begitu lengket di kakinya. Memiliki visi bermain yang luar biasa. Tidak ada pemain lain yang menandangi frekuensi dia melepaskan umpan sepanjang Piala Dunia. Ia membuat 669 passing dengan akurasi 81 persen.


Gelandang serang: Wesley Sneijder (Belanda)
Pemain terbaik Belanda di Afrika Selatan. Memiliki banyak kemampuan di atas rata-rata. Tajam sebagai gelandang adalah salah satu kelebihan Sneijder. Lima gol ia buat, yang menjadikannya top skorer bersama David Villa, Thomas Mueller dan Diego Forlan.

Gelandang serang: Thomas Mueller (Jerman)
Fenomena Piala Dunia 2010. Melakoni debut internasional di bulan Maret, datang ke Afrika Selatan dengan modal dua caps, mencetak gol di pertandingan pertamanya di Piala Dunia, dan berakhir sebagai peraih penghargaan Golden Boot, plus pemain muda terbaik. Tidak bisa tidak, dia salah satu pemain paling bersinar di turnamen ini.



Penyerang: David Villa (Spanyol)
Tipikal penyerang yang sangat licin, skillfull, gigih. Dia bukan tipe penyerang yang menunggu di kotak penalti, tapi aktif bergerak ke sana-sana menjemput bola. Tembakannya keras, finishing-nya sempurna. Lima dari tujuh gol yang dibuat Spanyol lahir dari kakinya. Dia pemain yang sangat menentukan.



Penyerang: Diego Forlan (Uruguya)
Inspirator utama Uruguay dalam mencetak sejarahnya dengan masuk semifinal untuk kali pertama sejak 1970. Penyerang yang penuh gairah, team player yang mengagumkan. Torehan lima gol plus predikat pemain terbaik Piala Dunia 2010 boleh jadi merupakan puncak pengakuan kehebatan Forlan di usianya yang sudah 31 tahun ini.

Pelatih: Oscar Tabarez (Uruguay)
Vicence del Bosque (Spanyol) berkelas dan lebih berprestasi, Joachim Loew (Jerman) menciptakan tim yang atraktif dan menghibur. Tapi keduanya memiliki tim yang dihuni pemain-pemain besar dan hebat. Oscar Tabarez tidak punya banyak bintang, tapi otaknya menyulap La Celeste menjadi tim yang sangat mengesankan. Mencuatkan Uruguay sebagai tim yang paling mengejutkan di Piala Dunia tahun ini tak lepas dari faktor Tabarez. Inilah alasan dia dijuluki 'El Maestro'.



Cadangan

Kiper :
Richard Kingson
(Ghana) adalah kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak. Ia layak menjadi pelapis Casillas.

Bek :
Phillip Lahm
tetap merupakan pemain Jerman paling konsisten yang bermain di posisinya. Gerard Pique (Spanyol) adalah pasangan ideal dan sehati Puyol,
Diego Lugano
(Uruguay) adalah pemimpin yang disegani di skuad Uruguay.

Di Tengah :
Andres Iniesta
(Spanyol) sangat layak menjadi pemain "inti". Dia satu paket dengan Xavi Hernandez.
Mark van Bommel ternyata mampu menunjukkan kehebatannya sebagai gelandang bertahan yang menjadi penyeimbang Belanda, padahal usianya sudah tak muda lagi.
Arjen Robben kehilangan dua pertandingan pertama karena belum pulih benar. Tapi sejak dia main, serangan-serangan Belanda begitu hidup dan menakutkan tim-tim lawan.
Keisuke Honda (Jepang) pantas dikategorikan pemain bersinar di Afrika Selatan, dari barisan tim-tim yang tidak terlalu diunggulkan. Empat kali bermain, tiga kali terpilih sebagai Man of the Match, plus mencetak dua gol.

Penyerang :
Gonzalo Higuain
menunjukkan dirinya tidak boleh dipandang sebelah mata meskipun Argentina memiliki penyerang-penyerang hebat seperti Lionel Messi dan Carlos Tevez.
Robert Vittek (Slovakia) tampil eksplosif, membuat Italia menangis, dan ia mendulang empat gol dari empat laga.